Friday, October 24, 2008

Playboy nomor wahid bernama EGO...

Orang bilang sungguh tipis perbedaan antara benci dan cinta...
Dan kadang jika kita selalu berada dalam kemelut dan kecamuk keduanya terhadap satu hal..
Sebenarnya benci atau cinta yang kemudian tercampur diantaranya adalah yang paling maksimal adanya...

Seiring ku bertumbuh,, aku menyadari.. aku punya cinta sejati..
Cinta yang, jujur saja, kadang melebihi cinta kepada Sang Kekasih Hati Sejati
(Ya Tuhan maafkan aku ya..)
Atau lebih tepatnya sering menduakan cinta ku pada Sang Maha Pencipta..
(Oh ya Tuhan SUPER maafkan aku ya ya ya..)

Cinta ini tumbuh untuk kamu... iya kamu.. yang hadir selalu...
Datang paling pertama sebelum pacar dan mantan-mantan pacar singgah..
Dan selalu setia disana ketika satu per satu sang kekasih dunia berucap pisah...

Cinta ini tumbuh karena biasa.. karena kamu selalu ada..
Cinta ini juga tumbuh karena kamu ternyata begitu memabukkan rasanya..
Kamu begitu irresistible... sexy dan membawa ku terbang mengawang-ngawang...

Seiring membengkaknya cinta ku padamu..
Satu per satu mereka yang ada di sekelilingku hilang lenyap tak berbekas..
Oooh.. Romantis..sungguh hanya ada aku dan kamu..

Kutorehkan namamu.. di mana-mana.. tentu di hati utamanya..
Aku selalu ingat namamu.. simple dan manis..

Nama mu...
...EGO...


Namun seiring waktu aku sadar...

Ternyata kamu playboy... Sungguh kamu pun terkenal sekali..

Hampir seluruh buku ampuh petuah yang kubaca,, ajaran agama yang di-khotbah,, lembaran-lembaran ilmu spiritualitas yang kulahap,, bilang bahwa kamu sumber masalah..

Dan ternyata kamu memang bahaya..
Karena ku baru sadar.. Kamu mengambil alih DIRI ku..
Kamu membuat keputusan-keputusan hidup ku..
Kamu jauhkan semua jiwa-jiwa lain dalam hidup ku..

Cintamu sungguh possesive... Tak mampu kubagi dengan yang lain..
Cintamu sungguh explosive... Penuh amarah dan meledak-ledak..

Kamu terus buat aku mengawang-ngawang di angkasa..
Tapi aku bukan bidadari!!!
Aku hanya manusia.. yang ingin menjejak hangatnya tanah..
Aku hanya ingin membumi.. Aku ingin ditarik gravitasi..

Aku patah hati... Kuusir kau pergi..
Namun sungguh,, kamu seperti orang tuli..
Diam tak bergeming, terus menatap dan menanti dalam sepi..
Aku BENCIIIIII...

Antara salut dan cemberut,, kubiarkan kau duduk disana..
Kuberikan kandang khusus dengan tulisan EGO di papan nama..
Sebagai usaha ku terus menyadari adanya mara bahaya..

Seiring jiwa ini ber-evolusi,, ku kira ku semakin canggih mengenali sang mantan cinta sejati..
Namun ternyata sang EGO pun terus berevolusi..
Ia bagaikan virus yang terus berganti bentuk dan modifikasi seiring vaksin dikembangkan dan diteliti..

Jika dulu Ia lebih jelas dikenali,, Oooh sungguh sekarang Ia halus sekali...
(Oh Tuhan,, sungguh Ia halus sekali!!! Hhhhh!!!- geregetan-)

Hingga kuputuskan kini untuk berhenti mencinta maupun membenci..
Ku hanya perlu hati-hati dan 100% menyadari..
Bahwa memang Ia penasaran setengah mati hingga akan selalu ada disini..

Bahkan kuputuskan kini untuk menjalin pertemanan..
Karena katanya kalau musuh dijadikan teman, akan lebih mudah dikontrol kemudian..
Semoga benar adanya demikian..
Amin...

(Kiki semangaaaaattttt!!!)

No comments: