Thursday, December 18, 2008

Footsteps...

Never thought that growing up can be so much fun...
Never thought as well that mid 20s is such an interesting phase time in life...

It is so much fun and exciting to see yourself growing and finding out that your friends are as well. Not everybody, yes, but generally talking. And that's the most exciting part. You'll get surprised to find your friends again and to realize how she/he has achieved in life so far (in personal development). And you SMILE...

It's a middle moment for me... where I am exactly on the right spot.. the VIP seat where I can look back and see clearly different life phase that I have been through and also look front and see clearly different future options that I might take later on...

It's like sitting on top of high mountain and enjoying the view... the view of my old journey track.. reminiscing each of my footstep on the ground...

And I SMILE..
Because I realize.. that I am exactly where I suppose to be..
Grateful and proud of it..

No regrets..
For every single learning..

And I SMILE again.. for whatever it will come.. I am ready for it..
To mark my future footsteps on earth..

So bring it on Life!! I am ready!! :)

Picture from: microsoft clip art

Wednesday, December 10, 2008

Fase mempertanyakan...

Semakin kubertumbuh, semakin aku bersayap...
Kepalan semakin mengendur...
Batasan-batasan mengabur...

Dunia tidak selebar daun kelor memang ternyata...
Dan pagar-pagar bambu di halaman rumah semakin terasa pendek dan rapuh...

I thought I knew...
And now I see that they thought they know better...

Semakin kuberjalan jauh, jauh, jauh...
Dunia ini kok terbalik ya jadinya?....

Manusia-manusia yang merasa lebih tahu, ternyata sungguh-sungguh TIDAK lebih tahu..
Hanya sering sok tahu...
Dan entah mengapa mereka selalu punya kendali lebih..
Mengapa ya?
Kendali lebih untuk menentukan dan mengetukan palu benar-salah di dunia ini..

Hmmm.. kenapa ya?
Apakah evolusi jiwa manusia-manusia yang sudah lebih tinggi justru akan menghindari sisi dunia itu sehingga posisi-posisi harus diisi oleh manusia-manusia yang evolusi jiwanya masih rendah?

Banyak sekali manipulasi jadinya di dunia ini, manipulasi karena ketakutan akan hilangnya pegangan, walau mungkin hilangnya pegangan itu akan menyibakkan tabir pencerahan.
Iya, memang menyeramkan prosesnya. I AGREE!!.. ketika semua yang kita pikir kita percayai hilang hancur runtuh... harus pegangan kemana lagi?

Namun bukankah itu nikmatnya hidup? mencari tahu apa yang belum diketahui dan selalu siap dengan kejutan-kejutan baru? Lagipula.. jalan harus maju, sudah tidak bisa mundur teman, bisa-bisa nabrak tembok.

Just face the music, baby!

Surat untuk Tuhan...

Tuhanku sayang... mau Kau bawa kemana aku ini?...
Kepalaku sudah mau meledak... dada ini sudah penuh sesak...

Perjalanan ini kan perjalanan pribadi aku sendiri...
Maka sulit sekali untuk bisa dibagi ke orang lain...
Karena tidak banyak yang bisa mengerti...

Aku juga hanya ingin membagi kesimpulan hasil gumulan, bukan proses penuh kebimbangan...
Kesian nanti mereka Tuhan, tambah bingung... ;D

Namun aku takut sungguhan gila jadinya ;D
Kalau "gila" aku masih rela dan senang-senang saja :D
Hanya jangan kau hilangkan dua pasang tanda kutip itu Tuhan, mereka begitu berarti :D
OK Tuhan? ;D

Gak ada jalan tikus biar cepet sampenya ya? he he..

Apa coba ini?...menggebu-gebu... menghentak-hentak...

Hwaaaa..Ayo dong meledak... apa kek gitu

Iya..iya sabar aja kan?.. proses..proses..proses...

*untuk yang baca dan mikir kiki aneh: Iya emang, bodo amat weeee!*

Komunikasi

k.o.m.u.n.i.k.a.s.i
Apa yang dibutuhkan sebenarnya?
Butuh telinga untuk mendengarkan?
Butuh mengeluarkan uneg-uneg?
Butuh umpan balik?
Butuh diskusi?
Butuh tukar pikiran?
Butuh masukan?
Butuh interaksi?
Butuh pencerahan?
Butuh cara pandang yang berbeda?
Butuh inspirasi?
Butuh kehadiran teman?
Butuh perasaan hadirnya keberadaan?
...Tidak tahu...
Ya... bahkan diam dan hening pun bisa jadi jawaban...
Mahluk nyentrik...

Tuesday, December 9, 2008

Chaos in minds, hearts, and souls

Attacks & Riots

Current occurances : Last month in Mumbai and Bangkok

New news in December

GREECE
Police in riot-hit Greece brace for more unrest
Source: http://www.reuters.com/article/worldNews/idUSTRE4B601720081209

Thousands of protesters burned and looted shops in central Athens and tear gas choked Syntagma Square outside the Greek parliament as police clashed with left-wing demonstrators on Monday.
.......
Protests have erupted in more than 10 cities across the nation of 11 million people, including northern Thessaloniki and the tourist islands of Crete and Corfu. Greeks overseas protested in London and Berlin.
.......
On Monday night, rioting youths took control of central Athens and set fire to the huge Christmas tree. More than 130 shops have already been destroyed in the capital, dashing retailers' hopes that Christmas would compensate for Greece's darkening economic outlook.
.......................................................

Human and dissatisfactions.
Human and worries.
Human and their mind.
Human and never-ending desires.

Have we become human at all?

Loosen up...

Jika ada kursus les membaca dengan baik dan paling manjur di dunia ini, rasanya saya ingin ikut. Bukan karena saya buta huruf. Saya hanya ingin membaca buku kehidupan dengan baik.

24 tahun latihan, tetap saja belum bisa otomatis seperti makan dengan tangan kanan dan merem pada saat ingin tidur. Ya mungkin karena ini memang bukan masalah refleks, tapi langkah-langkah yang penuh analisa dan pemikiran mendalam (untuk Kiki sih begitu :D) sebelum diambil.

Saya ingin bisa membaca arah mata angin mana yang harus diikuti berikutnya. Andai saja itu semudah membasahi jari kelingking dengan sejentik air liur kita dan menanti angin lewat sehingga jari kita yang canggih ini akan terasa semiriwing dingin dan dengan percaya diri dan gagah berani, saya akan mampu berteriak lantang "This way!!" He..He

Tapi memang tidak semudah itu nyatanya.

Dunia ini penuh sekali dengan pilihan-pilihan dan diri ini terdiri dari banyak sekali lapisan-lapisan.
Disuguhkan dengan begitu banyak pilihan, maka saya perlu extra hati-hati untuk benar-benar mempertanyakan yang mana yang sesungguhnya saya mau ; saya yang mana? Maunya karena apa?
Yang ngomong siapa? Egokah? Dirikah? Hatikah? Emosikah? Mimpi muluk-kah?
And most of the time sebenarnya pilihan-pilihan yang kita rasa banyak pun sebenarnya tidak tersuguh langsung tinggal dimakan di depan mata. Terlihat ada saja.
Bingung kan jadinya? :D

Saya tau, ini cuma proses, in the end, kupu-kupu ini akan tau arah angin mana yang harus ia ikuti dan taman bunga mana yang akan jadi taman bermainnya. Dimana ia akan berkarya dan mengepakkan sayap-sayapnya dengan kuat dan pasti.

Hanya karena proses itu adalah masa-masa transisi penuh keburaman maka memang tidak mudah menjalaninya. Saya perlu membaginya dan mengeluarkannya, sebagai upaya saya terus sadar melewati proses yang musingin ini :D

Kesimpulannya jelas! Saya sedang pusing membaca. Tidak khawatir, karena yakin pasti nanti juga ada jawabannya. Hanya sedang butuh break dari upaya terus-terusan mendengarkan suara-suara dalam diri. Sedang butuh break dari kegiatan membaca peta kehidupan sebelum mulai kesasar.

Saya butuh istirahat... sebelum kembali "gila"...

Wow... detik ini saya baru menyadari betapa letihnya saya...

I really need to relax and loosen up for a while...

I love your pics!

In them I see your passion, your love, your sight to the beauty of foods and cookings...
And they are...simply... BEAUTIFUL... :)

Pictures are private collections of and photographed by Immanuel Bayumurti

Monday, December 8, 2008

A hope for the daughter and son of universe

I see you... son of universe...
Blooming... Rising... Shining...

I see me... daughter of universe...
Blooming... Rising... Shining...

In all day dreams I drown myself...

In the ecstacies of music, words, foods, colors, pictures, paintings, cultures... BEAUTY,we will both high...


Giving birth to our creations... one by one... beautifully...

In one hope I wake up everyday now...
That this won't merely be dreams to be forgotten...

May it be part of what we are destined to be?... We'll see :)

Picture from: http://www.turtlekiss.com

Tuesday, December 2, 2008

Dunia dalam bola mata cokelat muda (bagian 1)

Gadis kecil... dengan bola mata cokelat mudanya, menatap polos ke angkasa...
Mata yang punya satu ekspresi... mata yang selalu bertanya... tentang dunia di balik bola mata cokelat mudanya...
Mata yang selalu minta jawaban atas pertanyaan hatinya...

Gadis kecil... dengan hati mudanya, mencoba mengenal rasa di dalam dada...
Hati yang selalu haus... haus akan rasa m.e.n.g.e.r.t.i... mengapa ia DISINI...
Hati yang selalu minta diguyur air pencerahan atas dahaganya...

Rasa haus itulah sahabat setianya... teman seperjalanannya...
Kawan yang selalu ada, hingga sang gadis kecil beranjak dewasa...
Hingga sang gadis mempercayakan tangannya bergenggaman bersama dalam setapak perjalanan kehidupannya...

Ia percayakan sang haus menuntun langkah demi langkah perjalanannya...
Menuju setitik embun di daun... setakup tangan air hujan... satu kolam besar oase... satu keajaiban mata air yang tak pernah kering... limpahan tumpah ruah air terjun... riak deras sungai... atau jika mungkin kaya-nya lautan kehidupan untuk memuaskan dahaganya...

Haus itu kadang terasa manis karena ia hanya merindu setitik embun di daun...
Hanya perlu sepenggal singkat waktu sang gadis menanti...
Hingga malam belum ingin lari pergi dan mentari belum ingin angkuh berdiri...
Ia kecupkan bibirnya pada setitik embun dini hari...
Dan hatinya pun tersenyum kembali...

Namun ada kalanya haus itu terasa menyesakan, mematikan...
mencekik leher dan membuatnya lunglai pingsan...
Karena haus yang telah biasa ada, membuatnya lupa bahwa air-lah tujuan hidupnya...
Ia menangis dan menjerit... merasa tak mengerti... mengapa ia tak mampu lagi berdiri...

Saat lelah mencapai puncak paling tinggi...
Saat hening menyergap diantara ambang perlawanan dan kepasrahan...
Perlahan kesadaran merambati diri... Memori menyusup menemani...
Bahwa tak ia hiraukan genggaman tangan tulus sahabat setianya...
Hingga digenggamkannya kuat-kuat tangan sang gadis, hanya untuk mengingatkan...
Bahwa ia ada...

Dalam sedih perih... dalam lelah terperah... dalam limbung bingung... sang gadis kembali melangkah...
Tak kan cukup setitik embun kini... Tak kan cukup setakup tangan air hujan kini...
Haus... Dahaga... terasa luar biasa menyiksa...
Tak cukup hanya ia dan haus.. hanya ia dan dahaga...
Tak cukup berdua...

Dalam letih sang gadis bersimpuh... dikatupkannya kedua tangan.. disatukannya jemari-jemarinya...
Dalam hening sang gadis berserah... dipejamkannya kedua mata... dilepaskannya buliran tangisan air matanya...

Berdoa... mereka tak hanya berdua...
Karena tak mampu mereka berlari mencari oase, sungai, air terjun bahkan lautan...
Mereka butuh bimbingan... Mereka butuh kekuatan... Mereka butuh bisikan ketenangan... Mereka butuh pencerahan.. Mereka butuh keajaiban...

Dan sang gadis... menanti...